Profil Masyarakat Pekon Tunggul Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung
Pekon Tunggul Pawenang yang terletak di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, memiliki karakteristik masyarakat yang unik dan beragam. Masyarakat pekon ini terkenal dengan keramahan, kekompakan, serta semangat gotong royong yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Demografi dan Kehidupan Sosial
Desa Tulusrejo dihuni oleh sekitar 1.777 penduduk dengan komposisi usia yang beragam. Sebagian besar penduduk berada pada usia produktif, sehingga dinamika sosial dan ekonomi pekon ini sangat dinamis. Masyarakat di pekon ini sebagian besar berasal dari suku Jawa yang merantau dan menetap di Lampung, tetapi terdapat juga beberapa suku lain yang hidup berdampingan dengan harmonis.
Mata Pencaharian
Pertanian adalah mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat Pekon Tunggul Pawenang. Mereka mengandalkan sawah dan ladang untuk menanam padi, jagung, singkong, dan sayuran lainnya. Selain pertanian, beberapa warga juga bekerja sebagai peternak dan lainnya, yang memelihara ikan lele dan nila di kolam-kolam kecil.
Pendidikan dan Kesehatan
Kesadaran akan pentingnya pendidikan cukup tinggi di Pekon Tunggul Pawenang. Terdapat beberapa sekolah dasar dan menengah yang menjadi tempat belajar anak-anak pekon. Meskipun demikian, akses ke pendidikan tinggi masih menjadi tantangan bagi sebagian besar masyarakat karena keterbatasan ekonomi dan jarak ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
Kehidupan Budaya dan Tradisi
Budaya dan tradisi Jawa masih kental di Pekon Tunggul Pawenang. Tradisi gotong royong sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Setiap kali ada kegiatan seperti membangun rumah, memperbaiki jalan, atau acara adat, masyarakat dengan sukarela saling membantu.
Kehidupan Agama
Mayoritas masyarakat Pekon Tunggul Pawenang memeluk agama Islam. Kehidupan beragama di pekon ini sangat kental dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan pendidikan agama di madrasah. Toleransi antarumat beragama juga terlihat baik di pekon ini, dengan adanya beberapa warga yang memeluk agama lain hidup berdampingan dengan damai.